Tuesday, December 23, 2014

catatan akhir tahun


Perjalanan hidup terus aku lewati dengan rasa penasaran yang masih menghinggapi diri ini, sulit rasanya jika harus melupakan sesosok manusia yang selalu tinggal di hati ini, walaupun kita sudah dipisahkan oleh jarak dan waktu, bahkan profesi akan tetapi hati ini masih terpaut padanya.
Kenangan yang telah dilewati berdua memang cukup indah, bahkan tidak pernah ada kata pertengkaran yang terucap, hanya canda… dan sedikit kejahilan yang selalu di lakukan.
“Tuhan… apa yang harus hamba lakukan untuk semua ini? Untuk melupakan nya saja tidak bisa, apalagi jika harus melihatnya bersanding dengan orang lain? Rasanya hamba tidak akan sanggup…. Apakah hamba harus terus meminta untuk dipertemukan kembali dengan nya dan berharap dia mnejadi jodoh hamba”. Itu hanya Do’a yang selalu ku panjatkan untuk nya.
Andaikan waktu 6 tahun yang lalu bisa diputar kembali, mungkin aku tidak akan menyia-nyiakannya. Aku tau aku bukan perempuan yang dia idamkan, akan tetapi aku selalu berusaha untuk menjadi apa yang dia inginkan.
Salahkah jika aku terus menunggu dan mengharapkannya? Ya.. mengharapkan nya dalam waktu yang tidak tau akhirnya. Walaupun aku menunggu dalam ketidak pastian, tapi aku selalu yakin, jika suatu saat akan ada akhir yang indah, bersama dia? Emm… itu harapan yang sangat besar dan terdengar sangat lucu, tapi aku sangat mengharapkan itu.
Sudah banyak laki-laki yang mencoba mendekat dan masuk dalam hati ini, namun belum ada satu pun yang bisa menggantikan dia di hati ini. Bahkan sudah ku mencoba menjalani hubungan dekat dengan beberapa diantara mereka, tapi hati ini tidak bisa aku bohongi, aku masih mengharapkan dia.
Dia… dia.. dan dia… yang selalu terngingang dalam ingatan, jika sedang rindu padanya selalu ku putar lagu kesukannya dan ku pandang fotonya yang pernah dia berikan dulu. Terdengar miris memang, saat ku rindu, yang ku bisa hanya memandang potretnya dan mendengarkan lagu kesukaan nya sambil ku ingat lagi kenangan manis bersamanya.

Cerita Kita

ini cerita tentang kita, ya aku dan kamu sama-sama tau dulu kita memang sama-sama anak kampung, tapi kita bisa membuktikan kalau kita mema...