Perjalanan
hidup terus aku lewati dengan rasa penasaran yang masih menghinggapi diri ini,
sulit rasanya jika harus melupakan sesosok manusia yang selalu tinggal di hati
ini, walaupun kita sudah dipisahkan oleh jarak dan waktu, bahkan profesi akan
tetapi hati ini masih terpaut padanya.
Kenangan
yang telah dilewati berdua memang cukup indah, bahkan tidak pernah ada kata
pertengkaran yang terucap, hanya canda… dan sedikit kejahilan yang selalu di
lakukan.
“Tuhan…
apa yang harus hamba lakukan untuk semua ini? Untuk melupakan nya saja tidak
bisa, apalagi jika harus melihatnya bersanding dengan orang lain? Rasanya hamba
tidak akan sanggup…. Apakah hamba harus terus meminta untuk dipertemukan
kembali dengan nya dan berharap dia mnejadi jodoh hamba”. Itu hanya Do’a yang
selalu ku panjatkan untuk nya.
Andaikan
waktu 6 tahun yang lalu bisa diputar kembali, mungkin aku tidak akan
menyia-nyiakannya. Aku tau aku bukan perempuan yang dia idamkan, akan tetapi
aku selalu berusaha untuk menjadi apa yang dia inginkan.
Salahkah
jika aku terus menunggu dan mengharapkannya? Ya.. mengharapkan nya dalam waktu
yang tidak tau akhirnya. Walaupun aku menunggu dalam ketidak pastian, tapi aku
selalu yakin, jika suatu saat akan ada akhir yang indah, bersama dia? Emm… itu
harapan yang sangat besar dan terdengar sangat lucu, tapi aku sangat
mengharapkan itu.
Sudah
banyak laki-laki yang mencoba mendekat dan masuk dalam hati ini, namun belum
ada satu pun yang bisa menggantikan dia di hati ini. Bahkan sudah ku mencoba
menjalani hubungan dekat dengan beberapa diantara mereka, tapi hati ini tidak
bisa aku bohongi, aku masih mengharapkan dia.
Dia…
dia.. dan dia… yang selalu terngingang dalam ingatan, jika sedang rindu padanya
selalu ku putar lagu kesukannya dan ku pandang fotonya yang pernah dia berikan
dulu. Terdengar miris memang, saat ku rindu, yang ku bisa hanya memandang
potretnya dan mendengarkan lagu kesukaan nya sambil ku ingat lagi kenangan
manis bersamanya.