Wednesday, August 19, 2015

Mah, Bolehkah Aku Menerimanya?

           Mah dia adalah laki-laki yang sudah menemaniku beberapa waktu, dia yang selalu memberikan kebahagiaan setiap harinya, memberikan perhatian, suport, dan mencoba menjadi yang terbaik untuk ku. Mah dia orang nya ramah, menghargai perempuan dan memperlakukan perempuan dengan kata-kata lembut.
                 Mah dia juga pekerja keras, dia memiliki segudang cita-cita untuk kebahagiaan keluarga kecilnya kelak, kata-katanya yang santun, dan tatakrama yang baik, membuat aku tidak bisa menjauh darinya, dia yang selalu merasa kesal jika melihat ada perempuan disakiti pasangannya, membuataku tambah yakin kalau dia sosok pemimpin rumah tangga yang berwibawa dan tidak keras.
               Mah bolehkah aku menerima pinangan nya? dia sosok laki-laki yang masuk kriteria mu, dulu mamah pernah memberikan wejangan jika kelak aku sudah besar, maka pilihlah laki-laki yang sopan, pekerja keras, menghargai perempuan, dan bertanggung jawab.
              Mah semua nya ada pada dirinya, jadi apalagi yang harus diragukan untuk menerimanya? mah anak mu kini sudah dewasa, ini laki-laki pilihan ku, laki-laki yang insya Alloh kelak menjadi imam ku, yang menjadi ayah dari anak-anak ku, jadi mohon terimalah dia sebagai calon menantu mu, jika memang sudah siap segalanya, maka dia akan datang menemui mu dan meminta restu secara langsung sambil membawa  keluarga besarnya. bukan kah itu yang memperlihatkan bahwa dia benar-benar tanggung jawab,dan tidak sedang mempermainkan perasaan ku.
                 Mah kelak yang mendengarkan curhatan ku bukan mamah lagi, tapi ada yang akan ada yang menjadi sandaran saat aku lelah, tangan yang selalu mengusap air matakusaat aku sedih, jadi bolehkah aku menerimanya mah?

No comments:

Post a Comment

Cerita Kita

ini cerita tentang kita, ya aku dan kamu sama-sama tau dulu kita memang sama-sama anak kampung, tapi kita bisa membuktikan kalau kita mema...